[VIDEO] Aura Farming Mendunia! Pacu Jalur Warisan Budaya Kuantan Singingi di Riau Diikuti Paris Saint Germain dan AC Milan
Aura Farming! Pacu Jalur Warisan Budaya Kuantan Singingi di Riau yang Mendunia – Pacu Jalur bukan sekadar lomba perahu panjang di sungai. Ia adalah warisan budaya yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Tradisi ini bukan hanya soal adu cepat di atas air, melainkan juga menyimpan sejarah panjang yang sarat nilai, makna, dan kebanggaan kolektif masyarakat lokal.
Dari berbagai sumber yang dirangkum journalberitaterkini.id, Pacu Jalur diperkirakan telah ada sejak awal abad ke-17.
Tradisi ini lahir di sepanjang aliran Sungai Kuantan, yang sejak lama menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Kuansing.
Pada masa kerajaan-kerajaan Melayu dahulu, jalur (sebutan lokal untuk perahu panjang) digunakan sebagai sarana transportasi utama, baik untuk kegiatan sehari-hari, perdagangan, maupun keperluan upacara adat dan keagamaan.
Seiring waktu, penggunaan jalur mengalami transformasi. Ia tidak lagi sekadar alat transportasi, tetapi menjadi simbol kejayaan dan kekompakan kampung.
Pacu Jalur pertama kali dijadikan ajang perlombaan pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sekitar tahun 1901.
Mengenal Dhika, Penari Pacu Jalur Kuansing “Aura Farming” yang Mendunia
Orang-orang dari berbagai belahan dunia meniru goyangan bocah yang menari di ujung haluan perahu. Salah satu bocah penari, yang bernama Dika, turut menjadi perbincangan di media sosial.
Bernama lengkap Rayyan Arkan Dika, ia kini mencapai popularitas tertinggi berkat gerakan tariannya.
Dari video dari kanal Youtube Kejadian Hari Ini yang dilansir journalberitaterkini.id, Dika mengaku tariannya dikreasikan sendiri tidak ada yang mengajari. Ia juga merasa senang bisa menari dalam lomba Pacu Jalur.
“Belajar sendiri (menarinya). Tidak lihat video. Saya senang (melakukannya),” katanya singkat seraya malu-malu.
Sosok Dika dikenal dengan julukan “black shirt on boat” atau “baju hitam di atas perahu”, berkat gayanya yang khas mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hitam dengan kacamata hitam pula.
Aura Farming
Popularitas Dika membuatnya diwawancarai oleh influencer asal Amerika Serikat, Cullen Honohan, yang menjalankan akun media sosial All Hail Cullen.
Cullen memberi julukan ‘The Reaper’ kepada Dika, yang dinilainya merenggut ‘jiwa’ lawan-lawannya lantaran aksi menarinya yang sangat bersemangat. Dika merasa senang dijuluki demikian.
Dalam wawancara itu, Dika ungkap perasaan dirinya kala menari di ujung pacu (perahu) yang dipacu kencang.
“Tetap berani dan percaya diri,” ujar Dika dengan keyakinan tinggi.
Bocah berusia 9 tahun ini juga mengakui bahwa dirinya bukan penari Pacu Jalur terbaik. Dengan rendah hati ia menyebut masih ada penari lain yang menurutnya lebih hebat.
—
Penulis: Suherman
Editor: Andika
*Nonton Video lainnya disini :
Youtube : Kejadian Hari ini
Febspot : Kejadian Hari Ini