Video Pembunuh Balita yang Ditemukan di Depan Masjid Singkawang Ditangkap, Ini Alasannya!
Video Pembunuh Balita yang Ditemukan di Depan Masjid Singkawang Ditangkap, Ini Alasannya! – Balita bernama Rafa Fauzan yang ditemukan tewas di depan pintu Masjid Husnul Khotimah itu ternyata dibunuh oleh pria paruh baya bernama Urai Abadi.
Pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Singkawang dengan Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalbar.
“Kami ucapkan terima kasih kepada warga Singkawang yang sudah membantu. Kami Satreskrim Polres Singkawang dan Tim Resmob Polda Kalbar berhasil mengungkap hilangnya dan tewasnya seorang balita,” kata Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, kepada wartawan, Sabtu (14/6/2026) malam.
Deddi mengatakan pelaku ditangkap di kawasan Pasar Hongkong, Jalan Budi Utomo. Saat ditangkap, pelaku membantah berniat membunuh korban. Pelaku berkilah hanya menutup membekap mulut korban menggunakan tangannya.
Motif sebenarnya dari pembunuhan balita Rafa Fauzan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, terungkap. Pelaku Uray Abadi tega membekap balita berusia 1 tahun 11 bulan itu hingga tewas karena sakit hati dengan pengasuh korban, Riska.
“Dari pengakuan pelaku, ada ucapan dari pengasuh yang menyinggung perasaannya,” kata Kasat Reskrim Polres Singkawang AKP Deddi Sitepu kepada wartawan, Minggu (15/6/2025) siang.
Pelaku merencanakan sesuatu yang berdampak negatif terhadap Riska. Pelaku yakin jika balita yang diasuhnya kenapa-kenapa, maka Riska akan dituntut oleh orang tua korban. Diketahui Riska merupakan tetangga Uray.
Dendam Ke Pengasuh Rafa!
“Pelaku beranggapan, jika anak ini (Rafa) hilang dari pengasuh, maka pengasuh akan disalahkan oleh orang tua korban,” beber Deddi.
Korban merupakan anak ketiga dari pasangan Rasiwan, ASN Satpol PP Singkawang, dan Hazni Fatziah, ASN RSUD Abdul Aziz Singkawang. Ia dinyatakan hilang pada 10 Juni 2025 saat diasuh oleh Riska di rumahnya di Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.
Hasil pemeriksaan penyidik, diketahui pada hari itu sekira pukul 11.45 hingga pukul 12.00 WIB, korban keluar dari rumah pengasuh. Ia langsung dibekap dan dibawa oleh Uray ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa rumah dari kediaman Riska.
Saat tiba di rumah Uray Abadi, korban masih dalam kondisi bernafas. Uray kemudian memasukkan balita malang itu ke dalam karung plastik dan meletakkannya dalam keranjang sepeda. Diduga karena kehabisan oksigen, korban meninggal dunia.
Deddy memastikan pengasuh maupun pihak keluarga korban tidak terlibat dalam kejadian ini. Meski demikian, penyidik masih mendalami lebih lanjut keterangan pelaku.
“Dari hasil pemeriksaan sementara dan pengecekan barang bukti, kami pastikan dia adalah pelaku tunggal. Tidak ada keterlibatan pihak lain,” tegasnya.
—
Penulis: Suherman
Editor: Andika