Video Penjual Minuman Dimarahi Pelanggan Karena Bilang 'Hati-Hati'

Video Penjual Minuman Dimarahi Pelanggan Karena Bilang ‘Hati-Hati’

Video Penjual Minuman Dimarahi Pelanggan Karena Bilang ‘Hati-Hati’

Video Penjual Minuman Dimarahi Pelanggan Karena Bilang 'Hati-Hati'
Video Penjual Minuman Dimarahi Pelanggan Karena Bilang ‘Hati-Hati’ – Rekaman video CCTV menampilkan seorang penjual minuman dimarahi oleh pelanggan gara-gara mengucapkan “hati-hati.
Video tersebut sedang ramai diperbincangkan di media sosial karena bikin warganet syok. Dalam video yang beredar, terlihat seorang penjual sedang melayani seorang ibu yang menjadi pelanggan minuman lemon.
Awalnya, interaksi keduanya berlangsung wajar dan tidak menunjukkan adanya keanehan. Sang pelanggan bahkan sempat mendoakan agar dagangan si penjual laris. “Matur nuhun ya, saya doakan lancar,” ujar pelanggan, dikutip pada Selasa (29/4/2025).
“Aamiin, aamiin, hatur nuhun. Hati-hati, Ibu,” balas penjual minuman dengan ramah.

Namun tak disangka, ucapan “hati-hati” justru membuat pelanggan tersinggung, hingga memarahi dan memaki si penjual. Penjual yang diketahui berasal dari Cimahi, Jawa Barat, itu bahkan dituduh sebagai teroris oleh ibu tersebut.
“Itu tuh (ucapan hati-hati) ucapan teroris ISIS radikalisme,” kata pelanggan dengan nada tinggi dan menganggap ucapan tersebut sebagi ancaman.
“‘Hati-hati, Ibu?'” tanya penjual kebingungan. “Itu ucapan kurang ajar!” Bentak sang pelanggan.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok, terlihat pelanggan juga memberikan nasihat yang menohok.
Ia menganggap bahwa ucapan “hati-hati” merupakan kalimat negatif yang tak pantas diucapkan, apalagi kepada orang yang lebih tua. Di akhir video, pelanggan tersebut menyatakan bahwa ucapan “hati-hati” adalah kalimat yang bisa merusak budaya Indonesia karena menurutnya berasal dari budaya teroris.

—————————

Penulis: Suherman
Editor: Andika

Youtube :  

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *