Polisi Tolak Dampingi Bos Rental hingga Berakhir Tewas Ditembak! Mobil Sewaannya Dibawa Kabur
Polisi Tolak Dampingi Bos Rental hingga Berakhir Tewas Ditembak! Mobil Sewaannya Dibawa Kabur – Peristiwa tragis terjadi di Tol Balaraja, Tangerang, yang melibatkan seorang bos rental mobil yang tewas ditembak oleh kelompok penjahat setelah polisi menolak memberikan pendampingan. Insiden ini bermula ketika pemilik rental mobil berusaha meminta bantuan polisi setelah kendaraan sewaannya dibawa kabur oleh penyewa.
Sayangnya, permintaan bantuan tersebut ditolak, yang akhirnya berujung pada penembakan yang merenggut nyawa salah satu korban.
Kronologi Peristiwa
Peristiwa tragis ini dimulai ketika penyewa mobil tidak mengembalikan kendaraan sewaannya setelah masa sewa habis, bahkan memutuskan GPS yang terpasang pada mobil tersebut. Pemilik rental, yang merasa khawatir, berusaha melacak lokasi mobil dan berhasil menemukannya di Rest Area Tol Balaraja, Tangerang.
Namun, ketika pemilik rental dan timnya mencoba mendekati mobil tersebut, komplotan lain yang membawa senjata api datang ke lokasi. Mereka segera menembak para korban. Ilyas Abdurahman, seorang anggota tim korban, tewas di tempat, sementara dua korban lainnya, termasuk Ramli, mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Penolakan Bantuan Polisi yang Berujung Tragedi
Sebelum penembakan terjadi, korban sempat melapor ke Polsek Cinangka, Serang, untuk meminta pendampingan. Namun, laporan tersebut ditolak oleh polisi karena korban tidak dapat menunjukkan dokumen kendaraan yang sah. Pihak kepolisian merasa tidak memiliki cukup alasan untuk memberikan pendampingan.
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan, menjelaskan bahwa pihaknya menolak memberikan bantuan karena risiko keselamatan anggota yang terlibat. “Kami tidak ingin gegabah dan tidak sembrono dalam mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota kami,” kata Asep.
Reaksi Masyarakat dan Pihak Berwenang
Keputusan polisi untuk menolak memberikan pendampingan memicu kemarahan masyarakat, terutama karena insiden tersebut berujung pada penembakan dan kehilangan nyawa. Banyak yang merasa bahwa pihak kepolisian seharusnya bisa merespons situasi tersebut dengan lebih cepat dan sigap.
Banyak pihak yang menyayangkan penolakan tersebut, mengingat adanya tanda-tanda bahwa situasi ini berpotensi berbahaya. Masyarakat menuntut peningkatan kinerja dan tanggung jawab dari pihak kepolisian dalam menghadapi ancaman terhadap keselamatan masyarakat.
Mengapa Polisi Harus Tanggap dalam Kejadian Seperti Ini?
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya respons cepat dari aparat kepolisian ketika masyarakat meminta perlindungan, terutama dalam menghadapi tindak pidana yang mengancam keselamatan fisik. Polisi sebagai pengayom masyarakat harus dapat memberikan respons yang memadai agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Kesimpulan
Polisi Tolak Dampingi Bos Rental hingga Berakhir Tewas Ditembak! Mobil Sewaannya Dibawa Kabur
Peristiwa tragis terjadi di Tol Balaraja, Tangerang, yang melibatkan seorang bos rental mobil yang tewas ditembak oleh kelompok penjahat setelah polisi menolak memberikan pendampingan. Insiden ini bermula ketika pemilik rental mobil berusaha meminta bantuan polisi setelah penyewa membawa kabur kendaraan sewaannya. Sayangnya, polisi menolak permintaan bantuan tersebut, yang akhirnya berujung pada penembakan yang merenggut nyawa salah satu korban.
Kronologi Peristiwa
Peristiwa tragis ini dimulai ketika penyewa mobil tidak mengembalikan kendaraan sewaannya setelah masa sewa habis dan bahkan memutuskan GPS yang terpasang pada mobil tersebut. Pemilik rental, yang merasa khawatir, melacak lokasi mobil dan berhasil menemukannya di Rest Area Tol Balaraja, Tangerang.
Namun, saat pemilik rental dan timnya mencoba mendekati mobil, komplotan penjahat yang membawa senjata api datang ke lokasi. Mereka menembak para korban. Ilyas Abdurahman, seorang anggota tim korban, tewas di tempat, sementara dua korban lainnya, termasuk Ramli, mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Penolakan Bantuan Polisi yang Berujung Tragedi
Sebelum penembakan terjadi, korban melapor ke Polsek Cinangka, Serang, untuk meminta pendampingan. Namun, polisi menolak laporan tersebut karena korban tidak dapat menunjukkan dokumen kendaraan yang sah. Pihak kepolisian merasa tidak memiliki cukup alasan untuk memberikan pendampingan.
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan, menjelaskan bahwa pihaknya menolak memberikan bantuan karena risiko keselamatan anggota yang terlibat. “Kami tidak ingin gegabah dan tidak sembrono dalam mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota kami,” kata Asep.
Tragedi Ini Menjadi Pengingat
Tragedi ini mengingatkan kita bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam penanganan setiap laporan dan permintaan bantuan dari masyarakat. Penolakan polisi untuk mendampingi bos rental mobil yang menghadapi ancaman kejahatan berpotensi berakibat fatal, seperti yang terjadi dalam kasus ini.
Kepolisian harus memastikan bahwa setiap laporan atau permintaan bantuan, terutama yang melibatkan potensi ancaman fisik, mendapatkan penanganan yang serius dan tepat waktu. Selain itu, masyarakat juga harus selalu memastikan kelengkapan dokumen kendaraan agar dapat memperoleh bantuan yang dibutuhkan dalam situasi darurat.
Artikel ini telah tayang di :
journalberitaterkini.id
Penulis: Kendri Batubara
Editor: Bunga Lestari
Program: Jurnal Berita Terkini
Editor Video: Hariyanto Bangun
Sumber Video :
Youtube : @jurnalberitaid
#jurnalberita #jurnalberitaterkini #jurnalberitaid